I. Masa
Bayi
Pada
hari Rabu tanggal 08 Mei 1996, tepatnya pada pukul 11:50 WIB saya dilahirkan di
sebuah bidan di daerah Kedaton. Alhamdulillah saya dilahirkan dengan normal
dengan berat 3,2 kg dan panjang 50 cm. Saya terlahir sebagai anak pertama
dari pasangan Haryono dan Suharti. Sebagai anak pertama, tentunya kehadiran saya
merupakan hal yang sangat berkesan bagi kedua orang tua saya.
Saat
balita, saya diasuh oleh saudara saya. Rambut saya juga sudah mulai tumbuh
lebat. Saya juga tidak terlihat gendut, malah bisa dibilang kurus. Saya juga
tidak terlalu suka minum susu, apalagi susu vanila. Terkadang saya baru mau
minum susu jika ditambah bubuk kopi sedikit di susu tersebut.
Saat saya
berusia tiga tahun, saya sudah ingin bersekolah. Kerena melihat teman-teman saya
yang umurnya lebih tua di atas saya sudah bersekolah. Akhirnya saya mulai
bersekolah di taman kanak-kanak pada usia tiga tahun.
Saat
berusia empat tahun, saya adalah anak yang tomboi, karena saya gemar memakai
pakaian laki-laki dan saya juga gemar bermain dengan anak laki-laki. Tontonan
favorit saya pada masa itu adalah film superhero yang biasa dilihat oleh
laki-laki. Tetapi saya juga tetap menyukai film Barbie seperti anak perempuan
pada umumnya.
Permainan
yang paling sering saya mainkan saat itu adalah bermain wayang, dengan tetangga
saya yang bernama Beni yang umurnya jauh lebih tua di atas saya. Setiap sore, saya
gemar bermain sepeda bersama teman-teman saya di lapangan di depan rumah saya
atau setiap hari Senin, saya pergi mengaji di TPA di dekat rumah saya.
Terkadang, saat saya dan teman-teman saya pulang mengaji, kami sering mengambil
buah markisa yang tumbuh di samping pagar milik rumah orang lain.
Pada
usia kurang lebih 3 tahun, saya sudah ingin bersekolah. Saya mulai bersekolah
di taman kanak-kanak. Saya bersekolah di TK. Among Putra yang terletak di
kecamatan Gunung Sulah. Saya bersekolah di TK tersebut karena kebetulan Ibu saya
merupakan salah satu guru di TK itu..
Karena usia saya yang
bisa dibilang muda, saya bersekolah di taman kanak-kanak selama 2 tahun. Di
tahun pertama saya masuk di kelas B1 dan di tahun berikutnya saya masuk di
kelas B2 .
Masa
taman kanak-kanak saya cukup menyenangkan. Di waktu istirahat saya gemar
bermain seluncuran dan ayunan. Saya merupakan anak yang pendiam dan sedikit
kurang percaya diri, jadi mungkin hal tersebut yang menyebabkan saya lebih
sering bermain sendiri dibandingkan bersama teman-teman. Namun adakalanya saya
ikut bermain bersama-sama teman saya, permainan yang biasa kami mainkan adalah
kejar-kejaran. Bu guru sering mengingatkan kami saat bermain agar tidak terlalu
cepat larinya agar tidak terjatuh.
Saat
pulang sekolah, saya tidak langsung pulang seperti teman-teman saya yang
lainnya. Saya menunggu ibu saya untuk merapihkan alat-alat bermain yang dipakai
oleh anak-anak tadi. Jadi sambil menunggu ibu saya membereskannya, saya bermain
seluncuran di luar. Atau saya sering bermain clay atau mainan lilin dan balok
untuk menyusun bangunan. Dari kecil, saya sudah gemar bermain dengan segala hal
yang seperti itu, hingga saat ini saya bercita-cita ingin menjadi arsitek.
Di usia
5 tahun tersebut saya menghabiskan waktu selama setahun untuk bermain di rumah
bersama teman-teman dan mengikuti kursus sempoa di TK milik nenek saya. Di
kursus tersebut, siswanya saudara-saudara saya yang umurnya lebih tua dari saya,
rata-rata mereka sudah duduk di bangku sekolah dasar. Tetapi walaupun saya
merupakan murid termuda, saya mampu mengalahkan saudara-saudara saya, saya
menjadi yang paling pintar di kelas tersebut.
IV. Masa Sekolah Dasar
Tahun
berikutnya, barulah saya masuk sekolah dasar. Tepatnya pada tahun 2002. Saya
ditempatkan di kelas 1 G yang satu kelasnya terdiri dari 64 siswa. Wali kelas saya
yaitu Bu Lis. Di sekolah dasar, saya mendapatkan teman baru, diantaranya Dinda,
Zulfa, Stella, dan Tyas.
saya dan teman-teman saya |
Selain
itu Study Tour juga merupakan kengangan indah saat di bangku sekolah dasar, namun
sayangnya saya terpaksa harus mengikuti studytour dengan keadaan baru sembuh
dari sakit cacar. Saya satu kelompok dengan Abu, Andre, Zulfa, Icha, Cita,
Cessa, Salwa, Mei, Vino, Lina, dan Husna.
Kami
mengunjungi berbagai tempat-tempat bersejarah dan memiliki nilai edukasi tinggi
seperti Lubang Buaya, Monas, dan museum-museum di TMII. Selain itu, kami juga
mengunjungi tempat-tempat rekreasi seperti Kebun Binatang Ragunan, Taman Impian
Jaya Ancol, dan Teater Keong Mas.
Kejadian
yang membuat study tour berkesan adalah saat-saat di bus dalam perjalanan
menuju lokasi wisata dan perjalanan Lampung-Jakarta-Bogor. Karena sepanjang
perjalanan, teman-teman saya sering bersenda gurau dan anak laki-lakinya sering
membuat tingkah yang seru dan lucu. Kebetulan, bus yang ditumpangi saya isinya
hanya anak-anak sekelas saya saja yaitu kelas 6A dan satu orang dari kelas 6G.
V. MASA
SMP
saya saat perpisahan SMP |
Awalnya,
saya bingung ingin melanjutkan ke SMP mana, tetapi ayah saya mendaftarkan saya
di SMPN 1 dengan alasan mutunya bagus dan mendukung soal keagamaan. Saya
menurut saja dan mengikuti serangkaian tes. Saya sempat pesimis dapat diterima
di RSBI SMPN 1 karena tesnya sangat sulit, dan saya juga mengalami kendala
dalam berbahasa Inggris. Namun akhirnya, saya dapat diterima di SMPN 1 dengan
urutan ke 16 dari 48 siswa.
VI. MASA SEKOLAH MENENGAH ATAS
Lulus
dari SMP, saya mendaftar di SMAN 2 Bandar Lampung. Sempat tidak percaya saya
dapat diterima di sekolah ini, karena SMAN 2 Bandar Lampung terkenal dengan
prestasinya dan merupan sekolah unggulan di Provinsi Lampung. Dan saya dapat
menyingkirkan ratusan orang yang berlomba-lomba ingin bersekolah di SMAN 2. Hal
ini tidak lepas dari dukungan orang tua, teman, dan karunia Allah swt.
Tahun
ajaran baru di sekolah baru diawali dengan kegiatan Pra-Mos dan MOS yang
dilaksanakan selama 6 hari. Dalam bayangan saya, kegiatan MOS sangat
menyeramkan, namun tidak seburuk yang saya bayangkan. Karena kakak-kakak
panitia MOS yang terdiri dari anggota OSIS dan PK sangat ramah dan menyenangkan.
Saya
mendapat kelompok Rujak yang diwakili oleh warna ungu. Selama kegiatan Pra-Mos
dan MOS berlangsung kami diwajibkan untuk mengenakan topi kerucut dan name-tag
sesuai dengan warna kelompok. Selain itu juga selama kegiatan tersebut, kami
diwajibkan untuk mengenakan tas karung.
Selama
Pra-Mos kami mengikuti kegiatan PBB. Tetapi di hari ketiga Pra-Mos, saya sempat
sakit, tetapi saya tetap datang ke sekolah namun tidak mengikuti sesi latihan
PBB.
Di hari
terakhir MOS, kami siswa siswi peserta MOS berjalan kaki dari sekolah ke Lembah
Hijau yang jaraknya cukup jauh dan sangat melelahkan. Tetapi perjuangan
tersebut sepadan dengan kegiatan menyenangkan yang kami lakukan di Lembah
Hijau. Di Lembah Hijau diadakan lomba antar kelompok seperti yel-yel, survival,
menyanyi lagu mars dan himne SMAN 2 yang telah diajarkan saat Pra-Mos dan MOS.
Kelompok saya sendiri mendapat juara dua untuk lomba survival, dan juara ketiga
untuk lomba yel-yel.
Keesokan
harinya, hari pertama dimulainya kegiatan belajar mengajar, saya ternyata masuk
di kelas X.7. saat itu saya ingin sekali pindah ke kelas X.2 agar satu kelas
dengan teman akrab saya saat SMP yaitu Dina. Tetapi saya malas untuk mengatur
urusan pindah kelas, lagipula di kelas X.7 banyak juga teman saya yang berasal
dari SMPN 1 dan ada satu orang teman saya saat saya SD yaitu Zakia.
Saya dan kelas X.7 |
Dengan
kekompakan yang dimiliki XUJU membuat saya tidak menyesal masuk ke kelas
ini, walaupun kelas kami sering mendapat teguran dari guru-guru, hal ini tidak
mengurangi rasa kebersamaan kami.
saya dan siswi perempuan kelas X.7 |
0 komentar:
Posting Komentar